How to Install Linux Debian 11 On VMware and Remote SSH

Administrasi Sistem Jaringan | Cara Menginstall Linux Debian di VMware

Nama Anggota: 
Filzah Fina Amanina
Ahmad Rifqi Shodik

A. Tujuan Pembelajaran

  • Mengetahui bagaimana menggunakan perangkat lunak seperti VMware untuk membuat dan mengelola mesin virtual
  • Melakukan pengujian instalasi Debian 11 tanpa mengganggu sistem operasi utama
  • Mempelajari langkah-langkah instalasi sistem operasi

B. Materi Pembelajaran 

   VMware merupakan perangkat lunak virtualisasi untuk membuat dan menjalankan mesin virtual. Dan, mesin virtual sendiri adalah tiruan dari sebuah komputer yang dapat berjalan di komputer asli. Pada mesin virtual, kita dapat menginstall sistem operasi yang berbeda-beda, contohnya adalah Linux.
   Sementara Linux adalah inti dari sistem operasi yang mengatur perangkat keras dan perangkat lunak. Linux juga merupakan sistem operasi open-source yang terkenal dengan stabilitas dan keamanan yang tinggi. Linux memiliki banyak jenis distribusi, salah satunya yaitu Debian.
   Ubuntu adalah salah satu bentuk dari Linux yang user-friendly dan dilengkapi dengan berbagai aplikasi siap pakai. Ubuntu menawarkan keseimbangan yang baik antara kemudahan pengguna, stabilitas, serta fitur-fitur terbaru. 

C. Persiapan Pembelajaran

   Tatkala memasuki pembelajaran mengenai instalasi Linux Ubuntu melalui VMware, dibutuhkan persiapan untuk memahami pembelajaran. Untuk itu, dibutuhkan alat dan bahan seperti:

     a. Aplikasi VMware


      b. File ISO Linux Debian
      c. Laptop

      d. Putty


      e. Anydesk 
 


D. Cara menginstalasi


1. Buka aplikasi VMware dan buat virtual machine baru, ini berfungsi untuk membuat komputer virtual baru. Lalu Pilih tipe konfigurasi yang diinginkan, disini kita akan gunakan tipe custom untuk dapat menyelaraskan mesin virtual agar sesuai dengan kebutuhan spesifik aplikasi.


2. Silahkan atur hardware compability dari virtual machine, jika sudah pilih Next.


3. Pilih opsi ketiga agar nanti saja memasukkan file iso yang akan diinstall > Next.


4. Pilih operasi sistem yang akan diinstall melalui virtual mesin, disini kita akan memilih Linux sebagai sistem operasi dengan versi Debian 11.x


5. Lalu bila sudah memilih file yang akan diinstalasi, pada bagian ini silahkan beri nama untuk virtual machine, nama ini akan menjadi identitas mesin virtual dan pada bagian ini juga untuk menentukan lokasi dimana file-file konfigurasi tersebut disimpan. Jika sudah klik next.


6. Tahap berikutnya menunjukan konfigurasi processor, sesuaikan spesifikasi dengan komputer anda serta jangan menggunakan lebih banyak core. Pilih 2 processor dengan 1 core. Apabila sudah diatur klik Next.


7.  Untuk memilih ukuran memori, tergantung pada kebutuhan dan spesifikasi komputer. Semakin banyak ram yang dimiliki pada komputer fisik maka semakin banyak memori yang bisa digunakan untuk mesin virtual. Namun pada praktikum kali ini ada ketentuan ram sebesar 2GB. Kemudian klik next.


8. Pilih tipe adapter jaringan yaitu host-only, ini merupakan tipe adapter jaringan yang memungkinkan komunikasi antara mesin virtual dan host tanpa terhubung ke jaringan fisik. Serta agar proses install nanti tidak memakan waktu yang lama. 

9. Untuk I/O controller types kita akan gunakan yang recommended yaitu LSI logic SAS, tipe controller ini cocok untuk mesin virtual jika ingin memiliki kinerja penyimpanan yang optimal. Lalu klik Next.


10. Selanjutnya pada pemilihan jenis tipe interface disk, kita gunakan pula yang direkomendasikan yaitu SCSI. Karena, SCSI dapat menciptakan performa terbaik untuk mesin virtual Debian 11.  

11.  Step ini adalah tentang bagaimana disk virtual untuk mesin virtual yang akan dibuat. Pada step ini pilihan yang tepat adalah Create a new virtual disk jika belum memiliki disk virtual. Dan juga, opsi ini melimpahkan fleksibilitas dan kemudahan dalam mengelola mesin virtual. Jika sudah, klik Next.

12. Pada tahap spesifikasi kapasitas ada ketentuan praktikum yaitu kapasitas sebesar 75GB dan nantinya akan dibagi menjadi 4 partisi. Partisi pertama untuk penyimpanan C, partisi kedua untuk swap area, partisi ketiga untuk extending 3, dan partisi terakhir sebagai file sistem. dan Split virtual disk into multiple files > Next.

13. Lanjut, tahap berikutnya adalah menentukan lokasi dan nama untuk file yang akan menyimpan data hard disk virtual dari mesin virtual windows 10 yang telah dibuat. Jika ingin menempatkan silahkan klik Browse dan pilih tempat untuk menyimpan data.


14. Dan ini adalah langkah terakhir sebelum mesin virtual benar-benar dibuat. Pastikan semua konfigurasi sudah benar sebelum menekan tombol Finish, namun bila sudah yakin silahkan tekan Finish.

15. Jika sudah klik finish maka tampilan yang muncul di layar akan seperti ini, pada sisi kiri ada berbagai macam opsi pengaturan. Namun karna kita akan memasukkan file ISO Debian 11, maka pilih opsi CD/DVD 

16. Masukkan file ISO Debian 11 dengan memilih opsi Use ISO image file jika sudah klik OK.

17. Jika sudah dimasukkan, maka kita akan jalankan sistem operasi dengan menekan tombol Power on this virtual machine. 

18. Tidak lama tampilan setelah menjalankan akan menjadi seperti ini, masuk ke Installer menu dan gunakan arrow keys untuk memilih opsi. Pilih opsi Install, kemudian enter.

19. Pilih opsi bahasa sesuai dengan preferensi, disini kita gunakan saja bahasa inggris.

20. Di bagian ini pilihlah lokasi sesuai dengan negara dimana kita tinggal, kita akan memilih negara Indonesia, namun karena tidak ada dalam opsi kita pilih saja other.

21. Pilih benua dari negara yang akan kita pilih, karena Indonesia merupakan negara dari benua Asia maka kita pilih Asia.

22. Negara dari benua asia akan tertampil disini, salah satunya yaitu Indonesia. Gunakan arrow keys untuk mengarahkan ke opsi Indonesia kemudian klik enter pada keyboard.


23. Karena tidak ada lokal yang ditentukan untuk kombinasi bahasa dan negara. Maka kita akan memilih preferensi dari lokal yang tersedia untuk bahasa yang dipilih, yaitu United States sebagai negara untuk dijadikan pengaturan lokal default.

24.  Pada step ini kita bisa melakukan beberapa pengaturan sehingga keyboard akan sesuai dengan keinginan kita, disini kita akan menggunakan keymap American English yaitu tata letak QWERTY.

25. Tampilan ini akan muncul karena kita tidak memiliki rute default. Karena faktor tersebut, komputer tidak bisa melanjutkan proses instalasi. Untuk mengatasi masalah ini, cukup arahkan arrow keys sampai ke go back. 

26. Pilih opsi go back lagi, karena tahap ini seharusnya akan terisi otomatis.

27. Sama halnya seperti step sebelumnya, pada step ini juga kita akan go back. 

28. Konfigurasi jaringan secara manual 

29. Lalu tujuan kita telah sampai, yaitu mengkonfigurasi ip secara manual. Masukkan ip sesuai dengan jaringan yang kita gunakan. Untuk mengetahuinya kita bisa cek melalui control panel bagian network and internet. Jika sudah memasukkan ip > Continue.

30. Kemudian pada laman ini akan terisi otomatis netmask dari ip address yang telah kita masukkan sebelumnya, netmask berfungsi agar sistem operasi yang baru Anda instal dapat terhubung dengan jaringan dengan benar.

31. Sama halnya seperti netmask, ip gateway akan terisi secara otomatis. Ip gateway adalah alamat Ip dari perangkat untuk menghubungkan jaringan lokal ke jaringan eksternal.

32. Nama alamat server pun juga akan otomatis terisi, name server ini yang nantinya akan menerjemahkan nama domain menjadi alamat ip. Atau, dengan kata lain name server membantu menemukan lokasi sebuah website di internet. Kemudian klik Continue dan tunggu sampai proses 


33. Kemudian masukkan hostname yang sesuai untuk identitas sistem kita ke jaringan nanti, disini sebagai contoh kita gunakan nama kelompok saja. Namun, jika memiliki ketentuan sendiri dapat dimasukkan disini.

34. Selanjutnya ada domain name, bagian ini sebenearnya opsional boleh diisi dan boleh tidak diisi. Jika hanya ingin menggunakan komputer secara lokal dan tidak terhubung ke jaringan apapun bisa dikosongkan saja. Tapi disarankan untuk mengisi agar memudahkan pengelolaan jaringan, serta gunakan domain name yang relevan dengan penggunaan komputer.

35. Masukkan root password, nantinya password ini akan diminta ketika kita memasuki mode root atau superuser pada CLI. Dengan ketentuan password berjumlah 8 digit menggunakan karakter huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol.

36. Masukkan kembali untuk memverifikasi password yang sudah dibuat sebelumnya.

37. Masukkan nama lengkap untuk pengguna baru, ini berfungsi untuk mengidentifikasi pengguna secara lebih rinci

38. Buatlah nama pengguna untuk  akun kita, dengan ketentuan tidak boleh menggunakan huruf kapital dan spasi. Ini sama seeprti membuat username di sosial media.

39. Buat lagi password, namun kali ini digunakan untuk username. Gunakan juga dengan ketentuan yang sama, yaitu 8 digits dengan huruf kapital, huruf kecil, angka, dan simbol.

40. Masukkan kembali untuk memverifikasi bahwa password yang telah dimasukkan adalah benar.

41. Nantinya setelah proses loading dari konfigurasi user selesai, kita akan diberikan pertanyaan mengenai zona waktu. Karena sebelumnya yang kita pilih adalah Indonesia, maka kita akan menggunakan zona yang sesuai dengan lokasi asli.

42. Selanjutnya adalah tahap pembagian partisi, gunakan metode pembagian secara manual agar dapat disesuaikan dengan syarat dan ketentuan praktik.

43. Karena pada saat mengatur jenis disk interface yang dipilih adalah SCSI maka nantinya yang muncul adalah SCSI3, Pilih saja opsi ini untuk membuat partisi baru.

44. Di sini kita akan melihat opsi free space, yang artinya ada ruang kosong yang belum dialokasikan ke perangkat dan bisa digunakan sebagai partisi baru. 

45. Apabila ada pertanyaan seperti ini pilih create a new partition atau buat partisi baru, ini artinya kita akan mulai untuk membuat partisi baru.

46. Pada partisi pertama kita akan ukuran 20GB sebagai penyimpanan 'C' sesuai dengan syarat dan ketentuan praktikum.

47. Gunakan tipe partisi primary, psrtisi primary merupakan jenis pembagian hard disk yang memungkinkan kita membagi hard disk menjadi beberapa bagian yang terpisah. Dalam satu hard disk, maksimal hanya boleh ada 4 partisi primary. Batasan partisi primary ini terkait dengan struktur data yang digunakan untuk mengelola partisi, yaitu Master Boot Record (MBR). MBR adalah sektor pertama pada hard disk yang berisi informasi penting tentang konfigurasi hard disk, termasuk lokasi dan ukuran setiap partisi.

48. Pilih tipe partisi beginning untuk memulai titik awal.
 

49. Gunakan sebagai extendjng 4 journaling file system, untuk mencatat perubahan pada file atau direktori. Kemudian arahkan arrow keys sampai ke paling bawah atau done ssetting kemudian enter.

50. Nantinya jika sudah berhasil konfigurasi partisi pertama akan muncul di informasi seperti ini, pilih opsi free space untuk membuat partisi yang kedua.

51. Pilih buat partisi baru, sama seperti pada saat pembuatan partisi pertama.

52. Masukkan ukuran sesuai dengan dyarat dan ketentuan praktikum yaitu 4GB sebagai partisi swap yang berfungsi menjadi memori virtual ketika penyimpanan RAM habis. File yang tidak terpakai untuk sementara fi simpan ke memori virtual.

53. Gunakan tipe partisi logical untuk memberikan fleksibilitas dalam mengelola ruang disk. Kita bisa membuat beberapa partisi logis dalam satu partisi extended, sehingga kita dapat mengatur ukuran partisi swap sesuai kebutuhan.

54. Sama halnya seperti partisi yang pertama, kita akan menggunakan lokasi partisi beginning. Begitu pula dengan partisi ketiga dan keempat.

55. Gunakan sebagai swap area kemudian klik done 

56. Ulangi hal yang sama untuk partisi ketiga dan keempat, partisi ketiga dengan ukuran 25GB digunakan sebagai extending 3. Sistem extending 3 cocok untuk berbagai jenis penggunaan seperti web server, database. Lalu pada partisi ketiga menggunakan tipe partisi primary. 
Sementara untuk sisa penyimpanan akan kita gunakan untuk partisi yang keempat. Gunakan sebagai extending 2 dan menggunakan partisi primary. Extending 2 ini merupakan generasi sebelum extending 3 dan extending 4. Jika sudah semuanya maka tampilan akan seperti ini, klik Finish apabila sudah yakin.

57. 
Ini adalah informasi dari partisi yang telah kita buat sebelumnya, jika sudah yakin klik yes untuk menyimpan perubahan yang telah kita buat.

58. Pilih no karena kita tidak memiliki media instalasi tambahan.

59. Lalu apabila kita punya koneksi internet yang lancar, disarankan menggunakan mirror network tapi disini karena memakai host only maka kita klik no saja untuk tidak menggunakan mirror network.

60. Bagian ini juga cukup klik no saja.

61. Kemudian kita tentukan system software apa yang akan kita install. karena pada praktik ini kita diminta untuk menggunakan CLI maka disini kita pilih standard system utilities. untuk cara memilihnya tinggal klik SPASI dan akan muncul tanda bintang. jika sudah klik Enter

62. Selanjutnya klik yes untuk menginstal grub boot loader ke dalam primary drive

63. Gunakan dev/sda sebagai perangkat untuk instalasi boot loader.

64. Proses instalasi sudah selesai! Klik continue untuk melanjutkan dan masuk ke CLI.

65. Masuk ke tampilan CLI debian, kemudian masukkan user serta password yang sebelumnya sudah kita konfigurasi. Jika sudah, ketik perintah su untuk memasuki mode root. Lalu, masukkan juga password agar kita dapat memasuki mode root.


66. Selanjutnya masukkan perintah “ip a” untuk mengecek ip address pada server debian yang sudah kita install. Dapat dilihat bahwa ip address yang muncul adalah 172.18.0.100.


67. Untuk memperbarui paket yang ada di debian, kita perlu melakukan ping dulu ke domain public misalnya google.com untuk melihat apakah kita sudah terhubung ke Internet atau belum. Tapi hasilnya adalah unreachable, ini berarti perangkat debian belum terhubung ke Internet.


68. Supaya perangkat kita bisa terhubung dengan internet, kita masuk ke settingan virtual machine terlebih dahulu. Kemudian, pada network adapter ubah adapter menjadi bridge agar memiliki koneksi yang sama dengan komputer fisik.


69. Kita test ping lagi apakah sudah berhasil terhubung ke jaringan internet atau belum, dan jika hasilnya reply atau menjawab artinya sudah dapat terhubung.


70. Nah, karena kita sudah terhubung ke internet sekarang kita perbarui paket-paket yang ada pada debian, dengan menggunakan perintah apt update.


71. Jika paket-paket sudah berhasil diperbarui, langkah selanjutnya adalah menginstall paket ssh agar bisa kita akses dengan aplikasi remote ssh. Gunakan perintah apt install ssh, kemudian apabila ada pertanyaan seperti ini kita ketik y atau yang berarti yes. Dan tinggal tunggu saja proses instalasi selesai.


☆ Remote menggunakan SSH

72. Buka aplikasi remote ssh misalnya disini kita akan menggunakan PuTTY, kemudian pada kolom hostname or ip address masukkan ip server yaitu 172.18.0.100 kemudian pilih Connection type nya yaitu SSH. Jika sudah klik Open.


73. Nah jika sudah login sebagai user dan masukkan password, kemudian ketik perintah su untuk memasuki mode root dan masukkan password root. Jika sudah seperti ini, artinya kita sudah berhasil menginstall Debian Server serta melakukan remote dengan menggunakan SSH.


☆ Remote menggunakan AnyDesk

74. Sekarang kita akan mencoba meremote perangkat PC milik teman sekelompok kita dengan menggunakan AnyDesk. Ip lokal AnyDesk kita adalah 1 482 209 496 nah pada sisi kiri atas kita masukkan ip lokal milik teman kita. 


75. Jika sudah berhasil di remote, maka secara otomatis perangkat yang kita remote akan masuk ke dalam history atau recent sessions.



Posting Komentar

0 Komentar